Perkembangan
Ekspor-Impor Indonesia 5 Tahun Terakhir
Dalam kesempatan kali
ini saya akan menulis dan menganalisa serta meneliti perkembangan ekspor-impor
Indonesia baik itu ekspor-impor dari sektor migas,non migas maupun sektor
ekonomi kreatif.
Kegiatan ekspor dan
impor menjadi salah satu alasan utama mengapa kegiatan bisnis internasional
dapat tetap hidup dan terus mengalami perkembangan sampai saat ini.
Kegiatan ekspor-impor
juga tidak luput dari adanya keterbatasan sumber daya di dalam suatu
negara,sehingga hal ini memaksa negara tersebut untuk melakukan impor agar
kebutuhan tersebut dapat terpenuhi.
Hal sebaliknya terjadi
kepada negara yang memiliki sumber daya yang melimpah dimana untuk
mengefektifkan sumber daya tersebut maka negara tersebut dapat mengekspornya ke
negara yang membutuhkan.
Nah,lain hal nya dengan
Indonesia meskipun Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah seperti sumber
daya migas,non migas dan ekonomi kreatif,Indonesia juga melakukan Impor agar
dapat menutupi apabila ada kekurangan sumber daya Contoh seperti di sektor
migas Indonesia harus mengimpor minyak dari negara-negara sahabat akibat
Indonesia tidak mampu mengolahnya sendiri,Indonesia harus mengekspor minyak
mentah dengan harga relatif rendah dan mengimpor kembali minyak mentah yang
sudah diolah oleh negara yang mampu mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar
dari Indonesia dengan harga relatif tinggi itu dari sektor migas sedangkan dari
sektor nonmigas meskipun Indonesia memiliki banyak lahan pertanian Indonesia
juga memerlukan impor beras dari Thailand,Vietnam agar dapat menutupi
kekurangan beras nasional.
Selain dari sektor
migas dan non migas Indonesia jg melakukan ekspor-impor dalam sektor ekonomi
kreatif seperti mengekspor dan mengimpor film walaupun film Indonesia tidak kalah
jauh dari buatan negara-negara lain terutama Amerika Serikat.
Secara lebih jelasnya dalam
penulisan saya kali ini saya akan memposting dan menganalisa tabel hasil ekspor-impor
dari sektor migas,non migas serta ekonomi kreatif Indonesia ke negara-negara
lain baik itu menurut sektor,komoditi,provinsi serta negara tujuan sebagai
berikut:
Tabel Perkembangan
Ekspor Non Migas (sektor) Periode 2010-2014
Sumber Gambar : http://www.kemendag.go.id/
Dari tabel ekspor non
migas Indonesia dapat disimpulkan bahwa ekspor terbesar yang tiap tahun nya mulai dari tahun
2010-2014 meningkat serta stabil dari sektor non migas Indonesia adalah ekspor
bernomor HS 03.Ikan dan Udang jumlah ekspor nya pada tahun 2010 sebesar
1.687,20 juta US$,tahun 2011 sebesar 2.045,20 juta US$,2012 sebesar 2.201,80
juta US$ ,2013 sebesar 2.389,80 juta US$,2014 sebesar 2.620,20 juta US$ atau
dapat di simpulkan rata-rata pendapatan ekspor bernomor HS 03.ikan dan udang dari
tahun 2010-2014 sebesar 2774,7 juta US$ yang memiliki trend (2010-2014) sebesar
10,92%,perub(2010-2014) sebesar 9,84% dan memiliki peran sebesar 1,8% pada
tahun 2014 dalam pendapatan negara selain itu ada ekspor dengan no HS 44.Kayu,Barang dari Kayu mulai dari tahun 2010-2014 sama seperti HS 03.ikan dan udang yang tiap tahun nya selalu meningkat serta stabil tidak
pernah turun sedikitpun mulai pada tahun 2010 sebesar 2.935,40 juta US$,,tahun
2011 sebesar 3.374,70 juta US$,tahun 2012 sebesar 3.374,70 juta US$,tahun 2013
sebesar 3.448,50 juta UU$, tahun 2014 sebesar 4.070,50 juta US$ atau bisa di
bilang rata-rata pendapatan ekspor bernomor 44.kayu,barang dari kayu dari tahun
2010-2014 sebesar 4.609,7 juta US$ yang
memiliki trend (2010-2014) sebesar 7,55%,perub (2010-2014) sebesar12,04% serta
memiliki peran pada tahun 2014 untuk pendapatan nasional sebesar 2,79 % dari total non oil sebesar tahun 2010
129.739,50 juta US$,tahun 2011 sebesar 162.019,60 US$,,tahun 2012 sebesar
153.043,00 US$,,tahun 2013 sebesar 149,918,80 US$, dan tahun 2014 sebesar
145.960,80 US$ meskipun total non oil sebesar 740.681.70 juta US$ dengan
rata-rata tiap tahun nya sebesar 148.136,34 US$ dan mengalami penurunan tiap tahun nya .
Dari 2 ekspor terbesar
Indonesia yang lebih besar peranan nya untuk pendapatan nasional Indonesia
adalah ekspor bernomor HS 44.Kayu,Barang
dari Kayu itu ekspor menurut sektoral.
Setelah kita melihat
dari segi ekspor sekarang saya akan mencoba bandingkan besaran mana antar
ekspor dan impor Indonesia dengan cara menganalisa besaran impor Indonesia dari
segi sektoral
Tabel nya sebagai berikut :
Sumber Gambar : http://www.kemendag.go.id/
Dapat
kita lihat dari data pada tabel di atas bahwa jumlah rata-rata impor terbesar
Indonesia ada di bagian bahan baku penolong dengan jumlah rata-rata sebesar 129.596,38 juta US$ dengan rincian
pada tahun 2010 sebesar 98.755,10 juta US$,tahun 2011 sebesar 130.934,30 juta
US$,tahun 2012 sebesar 140.126,00 juta US$,tahun 2013 sebesar 141.957,90 juta
US$ ,dan tahun 2014 sebesar 136.208,60 juta US$ dengan jumlah seluruhnya dari
tahun 2010-2014 sebesar 647.981,90 juta
US$ dari total impor non oil Indonesia sebesar 899.599,90 juta US$ dengan
rata-rata tiap tahun nya sebesar 173.919,18 juta US$ dari tahun 2010-2014
Setelah
mengetahui mana sumber daya terbesar dari hasil pengamatan dan analisa dalam
ekpor dan impor sudah sangat jelas bahwa impor non oil atau non migas Indonesia
lebih besar di bandingkan ekspor nya seperti kalau di buat
perbandigan,perbandingan nya sebesar 8:1 itu semua dari segi sektoral atau
golongan barang.
Setelah kita mengetahui
ekspor serta impor terbesar yang
memiliki peran untuk Indonesia dari segi sektoral sekarang saya akan memposting
untuk kita belajar serta melihat dan menganalisa ekspor impor Indonesia dari
segi komoditinya
Pertama kita analisa
terlebih dahulu besaran ekspor komiditi yang dimiliki Indonesia,data nya
sebagai berikut:
Sumber Gambar : http://www.kemendag.go.id/
Sedangkan kalau dilihat
ekspor Indonesia dari segi komoditi dapat dilihat dari tahun 2010-2014 walaupun
tidak stabil sebab tiap tahunnya selalu mengalami naik turun dapat kita lihat
peran yang lebih besar dalam ekspor dari segi komoditi di pegang oleh no HS 15
Lemak dan Minyak Hewan sebesar 14,43% dengan jumlah pendapatan untuk Indonesia
dari tahun 2010-2014 sebesar19.910,34 juta US$ dengan rata-rata tiap tahun nya
sebesar 99.551,70 juta US$ dan no HS 27 Bahan Bakar Mineral sebesar 14,43%
dengan jumlah pendapatan untuk Indonesia dari tahun 2010-2014 sebesar
118.415,70 juta US$ dengan rata-rata tiap tahunnya sebesar 23.683,18 juta US$
dari total keselurahan pendapatan ekspor komiditi tahun 2010-2014 dengan
besaran 740.681,70 juta US$ dengan rata-rata tiap tahun nya sebesar 148.136.34
juta US$
Sekarang mari kita bandingkan dengan impor
Indonesia menurut Komoditi dari tahun
210-2014,data nya sebagai berikut :
Sumber Gambar : http://www.kemendag.go.id/
Dari data di impor
menurut komoditi dapat di lihat impor terbesar ada di HS 84 mesin-mesin/pesawat
mekanik dengan rincian sebesar pada tahun 2010 20.019,00 juta US$,tahun 2011
sebesar 24.428,10 juta,tahun 2013 sebesar 27.290,50 juta US$ dan tahun 2014
sebesar 25.834,80 juta US$ dengan jumlah dari tahun 2010-2014 sebesar
126.301,20 juta US$ dengan rata-rata sebesar 25.260.24 juta US$ dari jumlah
keseluruhaan impor non migas menurut komoditi sebesar 670.191,10 juta US$
dengan rata-rata tiap tahunnya sebesar 134,038,22 juta US$
Dapat disimpulkan bahwa
ternyata ekspor Indonesia sebesar 740.681,70 juta US$ dengan rata-rata tiap
tahun nya sebesar 148.136.34 menurut komoditinya lebih besar di bandingkan
impor Indonesia menurut komoditinya sebesar 670.191,10 juta US$ dengan
rata-rata tiap tahunnya sebesar 134,038,22 juta US$.
Setelah kita mengetahui
besaran ekspor Indonesia mulai dari segi sektoral maupun komoditinya pasti
kalian bertanya-tanya seluruh ekspor tersebut dari manakah asalnya?
Berikut asal ekspor
Indonesia dari 33 Provinsi di Indonesia
Sumber Gambar : http://www.kemendag.go.id/
Besaran atau kouta asal
ekspor Indonesia dari tahun 2010-2014 berasal dari Provinsi DKI Jakarta,tak
heran jika DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia yang menjadi pusat
ekonomi Indonesia memiliki peranan yang besar dalam ekspor Indonesia sebesar
32,89%
Selain kita melihat
asal ekspor Indonesia dari provinsi apa saja saya juga akan memposting tabel
perkembangan Impor yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia
Tabelnya sebagai
berikut :
NO
|
Provinsi
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
|
1.
|
D K I JAKARTA
|
67.651,20
|
84.767,10
|
92.859,20
|
86.142,50
|
80.700,10
|
|
2.
|
JAWA TIMUR
|
12.373,00
|
16.778,80
|
17.741,20
|
18.218,50
|
17.909,00
|
|
3.
|
RIAU ISLANDS
|
8.982,50
|
9.646,90
|
10.712,80
|
9.962,60
|
9.092,30
|
|
4.
|
BANTEN
|
5.401,10
|
7.657,00
|
8.726,50
|
9.013,40
|
9.098,70
|
|
5.
|
JAWA TENGAH
|
4.071,60
|
4.468,10
|
5.292,10
|
5.233,30
|
5.796,40
|
|
6.
|
SUMATERA UTARA
|
2.673,10
|
3.858,40
|
3.746,20
|
3.702,30
|
3.543,00
|
|
7.
|
KALIMANTAN TIMUR
|
1.746,70
|
2.133,10
|
2.785,50
|
2.280,70
|
1.547,40
|
|
8.
|
R I A U
|
984,7
|
1.643,30
|
1.785,60
|
1.545,40
|
1.340,70
|
|
9.
|
LAMPUNG
|
691,7
|
1.169,70
|
849,8
|
1.077,00
|
1.331,50
|
|
10.
|
PAPUA
|
528,9
|
717,9
|
793,7
|
1.050,30
|
612
|
|
11.
|
SULAWESI SELATAN
|
347,2
|
532,3
|
473,4
|
529,6
|
708
|
|
12.
|
SOUTH KALIMANTAN
|
687,6
|
848,8
|
722,9
|
404,6
|
728,7
|
|
13.
|
SUMATERA SELATAN
|
248,8
|
179,3
|
158,9
|
319
|
351,2
|
|
14.
|
NUSA TENGGARA BARAT
|
171,4
|
116,6
|
205,2
|
308,6
|
245
|
|
15.
|
B A L I
|
416,6
|
687,1
|
662,9
|
298,8
|
312,1
|
|
16.
|
J A M B I
|
247,2
|
172,1
|
105
|
256
|
186,2
|
|
17.
|
JAWA BARAT
|
106,8
|
195,5
|
348,1
|
224,7
|
254,8
|
|
18.
|
SUMATERA BARAT
|
294,4
|
348
|
273,7
|
178,8
|
103,2
|
|
19.
|
KALIMANTAN BARAT
|
15
|
10,9
|
0,8
|
177,5
|
216
|
|
20.
|
M A L U K U
|
69,3
|
139,8
|
117,8
|
98,3
|
111,7
|
|
21.
|
SULAWESI UTARA
|
146,6
|
204,3
|
231,9
|
84,7
|
114,3
|
|
22.
|
BANGKA BELITUNG
|
56,4
|
85,7
|
129,5
|
57,8
|
85,7
|
|
23.
|
KALIMANTAN TENGAH
|
15,3
|
27,8
|
54,6
|
46,2
|
43,3
|
|
24.
|
IRIAN JAYA BARAT
|
67,1
|
80,1
|
81,1
|
41,4
|
42,2
|
|
25.
|
NUSA TENGGARA TIMUR
|
48,8
|
31,5
|
33,4
|
35,6
|
39,3
|
|
26.
|
NANGROE ACEH DARUSALAM
|
46,1
|
12,4
|
66,7
|
26,9
|
25,7
|
|
27.
|
GORONTALO
|
0,5
|
18,7
|
36,7
|
22
|
100,4
|
|
28.
|
SULAWESI TENGAH
|
4,7
|
16
|
2,7
|
6,5
|
8
|
|
29.
|
MALUKU UTARA
|
104,6
|
35,3
|
36,3
|
5,9
|
5,3
|
|
30.
|
BENGKULU
|
36
|
111,9
|
80,3
|
5,1
|
28,2
|
|
31.
|
D.I. YOGYAKARTA
|
0
|
0
|
0
|
4,5
|
4,7
|
|
32.
|
SULAWESI TENGGARA
|
1,4
|
1,3
|
1,4
|
2
|
1,4
|
|
NON MIGAS
|
108.250,60
|
136.734,00
|
149.125,30
|
141.362,30
|
134.718,90
|
Sumber Gambar : http://www.kemendag.go.id/
Dari data diatas sangat
lah jelas perkembangan terbesar IMPOR Indonesia ada di daerah DKI Jakarta tak
khayal jika Jakarta menjadi sasaran perkembangan Impor negara-negara luar yang
mengimpor ke Indonesia.
Semua ekspor dan Impor
Indonesia berasal dari negara-negara sebagai berikut seperti yang ada pada
tabel yang akan saya posting di bawah.
Tabel negaraa-negara
tujuan ekspor Indonesia
Sumber Gambar : http://www.kemendag.go.id/
Tabel negara-negara
eksportir untuk Indonesia
Sumber Gambar : http://www.kemendag.go.id/
Selain menganalisa
ekspor-impor non migas Indonesia dalam penulisan ini saya juga akan menganalisa
ekspor-impor Indonesia dalam sektor migas
Dengan data sebagai
berikut :
Nilai Ekspor dan
Impor Migas (juta US$), 1999-2013
|
||||||
Tahun
|
Minyak
Mentah
|
Hasil
Minyak
|
Gas
|
|||
Ekspor
|
Impor
|
Ekspor
|
Impor
|
Ekspor
|
Impor
|
|
1996
|
5 711,80
|
1 518,90
|
1 516,10
|
2 076,10
|
4 493,90
|
0,50
|
1997
|
5 480,00
|
1 467,00
|
1 302,50
|
2 443,30
|
4 840,10
|
13,80
|
1998
|
3 348,60
|
1 058,30
|
708,10
|
1 574,90
|
3 815,50
|
20,50
|
1999
|
4 517,30
|
1 587,70
|
918,00
|
2 088,00
|
4 357,00
|
5,40
|
2000
|
6 090,10
|
2 524,90
|
1 651,60
|
3 491,10
|
6 624,90
|
3,50
|
2001
|
5 714,70
|
2 887,50
|
1 189,50
|
2 574,20
|
5 732,20
|
10,10
|
2002
|
5 227,60
|
3 216,90
|
1 307,50
|
3 308,70
|
5 577,60
|
0,20
|
2003
|
5 621,00
|
4 027,40
|
1 553,70
|
3 562,00
|
6 476,70
|
21,50
|
2004
|
6 241,40
|
5 831,40
|
1 654,40
|
5 892,10
|
7 749,60
|
8,50
|
2005
|
8 145,80
|
6 797,00
|
1 932,00
|
10 645,80
|
9 153,70
|
14,90
|
2006
|
8 168,80
|
7 852,60
|
2 843,60
|
11 080,30
|
10 197,10
|
30,00
|
2007
|
9 226,00
|
9 056,90
|
2 878,80
|
12 786,70
|
9 983,80
|
89,20
|
2008
|
12 418,70
|
10 061,50
|
3 547,00
|
20 230,80
|
13 160,50
|
260,60
|
2009
|
7 820,30
|
7 362,20
|
2 262,30
|
11 129,40
|
8 935,70
|
489,10
|
2010
|
10 402,90
|
8 531,30
|
3 967,30
|
18 018,20
|
13 669,40
|
863,20
|
2011
|
13 828,70
|
11 154,40
|
4 776,80
|
28 134,60
|
22 871,50
|
1 412,50
|
2012
|
12 293,40
|
10 803,20
|
4 163,40
|
28 679,40
|
20 520,50
|
3 081,60
|
2013
|
10 204,70
|
13 585,80
|
4 299,10
|
28 567,60
|
18 129,20
|
3 113,00
|
Sumber Gambar : www.bps.go.id
Dari
data diatas dapat disimpulkan bahwa ekspor-impor migas terbesar Indonesia dari
tahun-ke tahun berada pada hasil minyak dan gas
tetapi dari segi perbandingan ekspor dan impor,imporlah yang sangat
besar di lakukan Indonesia untuk minyak mentah dan gas inilah dampak akibat
kita tidak mampu mengolah sumber daya alam kita sendiri sehingga kita selalu
besar pengeluarannya dalam mengimpor
minyak mentah dan gas,seharusnya jika ada kenaikan harga BBM kita jangan
hanya menyalahkan pemerintah dengan cara demo sana sini tetapi kita harus
intropeksi satu sama lain mengapa kita tidak bisa mengolah minyak kita sendiri
terlebih harga minya dunia sangat lah mahal apalagi disaat seperti sekarang
dollar lagi benar-benar menekan rupiah sampai ke level Rp13.000 lebih per
dollar
Selain mengekspor dan
mengimpor sumber daya non migas dan migas Indonesia juga mengeskpor dan
mengimpor dari segi ekonomi kreatif,tabel nya sebgai berikut :
Dimana dapat kita lihat
pengekspor terbanyak dari sektor ekonomi kreatif dari tahun 2010-2013 adalah
fesyen mulai dari tahun 2010 sebesar 62.470.814,2 juta rupiah,2011 sebesar
67.896.022,7 juta rupiah,tahun 2012 sebesar 70.120.777,1 juta rupiah dan tahun
2013 sebesar 76.788.615,1 juta rupiah atau bisa di simpulkan tiap tahun nya
selalu naik.
Sedangkan untuk impor
datanya sebagai berikut :
Dapat kita lihat dalam
tabel tersebut impor terbesar tiap tahunnya ada di film,video dan fotografi tak heran jika
bioskop-bioskop Indonesia lebih banyak film-film luar terutama Amerika Serikat
dengan Hollywood nya.
Dengan semua data yang
saya peroleh dapat kita ketahui perkembangan ekonomi Indonesia serta kebutuhan
masyarakat Indonesia tidak akan terlepas dari yang namanya
ekspor-impor,terlebih lagi devisa yang di terima Indonesia selain dari
pengirimian tenaga kerja adalah dari hasil kegiatan ekspor .
Sekian analisa dari
saya tentang Ekspor-Impor Indonesia,saya mengharapkan komentar dari anda semua
para pembaca blog saya agar dalam penulisan saya selanjutnya bsa lebih baik
lagi dan tunggu penulisan saya selanjutnya ....
Ka, maaf ganggu. Saya ada tugas, mengenail posisi/nilai ekspor produk sdm indonesia di perdagangan internaaional. Saya butuh data ekonomi kreatif spt yg kaka bahas. Gimana cara lihat datanya ya ka ? Saya butuh data di tahun 2013-2015. Terimakasih. Sucirahmawiharjo@gmail.com
BalasHapus