JANGAN LUPA FOLLOW BLOG SAYA UNTUK SELALU MENDAPATKAN UPDATE TENTANG ILMU-ILMU PENGETAHUAN UNTUK BAHAN REFRENSI ANDATERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI

Selasa, 10 Maret 2015

Potret Pendidikan di Indonesia yang di Alami Anak-anak Garuda

Kali ini saya akan menyoroti serta mengkritisi keadaan pendidikan di Indonesia yang mungkin bisa di bilang begitu memperihatinkan.

Sebelum itu pasti kalian bingung mengapa saya bilang anak Garuda.?mungkin kalian yang membaca tulisan saya mengira anak garuda itu anaknya burung garuda hehehe..

Tetapi semua itu salah,anak garuda yang dimaksud adalah sebuah filosofi yang selalu di berikan oleh  Mam Hj.Elslee Y.A Sheyoputri,M.Hum.kepala sekolah saya saat SMA di SMAN 106 Jakarta untuk mendorong semangat para anak didiknya sebab filosofi itu memiliki arti “jadilah anak garuda yang dapat terbang melalang buana menembus cakrawala dalam mengejar mimpi dan impian serta ilmu pengetahuan secara mandiri”atau dengan kata lain carilah ilmu di mana pun walaupun sampai ke ujung dunia seperti hal nya burung garuda yang dapat terbang kemana pun agar kita dalam mencari ilmu tanpa selalu di suapi oleh orang seperti hal nya anak ayam yang menunggu makan harus di suapi atau di tebar makanan nya oleh pemiliknya tanpa harus berusaha.

Jadi lebih baik menjadi anak garuda di banding anak ayam terlebih lagi lambang negara kita adalah burung Garuda yang memegang 5 butir nilai-nilai pancasila beliau berharap anak-anak Indonesia menajdi garuda yang gagah untuk kemajuan bangsa.

Oke mungkin terlalu panjang dan lebar yang menjdi luas dalam penjelasan mengenai makna anak garuda dan membuat saya sedikit flashback masa-masa SMA hehehehe...
sekarang kita kembali ke topik utama penulisan yang saya buat agar kita semua sadar dan tahu serta lebih pedulu dan respek dengan keadaan pendidikan di negeri ini.

Sebab banyak sekali yang tidak peduli dengan keadaan pendidikan di Indonesia dan masyarakat hanya selalu menyalahkan pemerintah jika sistem pendidikan di Indonesia buruk.Sudah barang tentu kita yang kelahiran tahun 1990-an sebagai generasi muda harus,wajib,kudu,fardu’ain dapat mengetahui keadaan pendidikan di negara kita ini terutama pendidikan formal.

Kalau saya pikir-pikir atau dicerna lebih dakam,potret pendidikan di negara kita itu ibarat sebuah lagu band Armada yang berjudul “MAU DI BAWA KEMANA?” sebab banyak sekali permasalahan yang menerpa sistem pendidikan di Indonesia mulai dari kisruh kurikulum yang dipakai,standarlisasi mutu pengajarnya yang belum merata,standarlisasi gedung sekolah yang tidak merata,akses jalan menuju sekolah yang sangat buruk serta yang terutama SDM usia sekolah kita yang berbeda antara desa satu dengan desa yang lain,desa dengan kota,kota kecil dengan kota besar yang sangatlah berbeda kualitasnya,ibarat kata bagaikan sebuah bajaj dengan ferarri yang kualitasnya cukup jauh.

Terkebih Indonesia sudah berkali-kali mengganti atau merubah sistem pendidikannya kalau di hitung-hitung sudah sebanyak 10 kali Indonesia mengganti sistem pendidikannya,berikut di bawah ini perincia kurikulum atau sisitem pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun

      I.        Kurikulum 1947 atau disebut Rentjana Pelajaran 1947 namun baru di laksanakan tahun 1950
    II.        Kurikulum 1952, Rentjana Pelajaran Terurai 1952:
   III.        Kurikulum 1964, Rentjana Pendidikan 1964
  IV.        Kurikulum 1968
    V.        Kurikulum 1975
  VI.        Kurikulum 1984
 VII.        Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
VIII.        Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
  IX.        Kurikulum 2006, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
    X.        Kurikulum 2013 namun baru digunakan tahun 2018 target mentri pendidikan dan kebudayaan bapak Anies Baswedan

Selain kurikulum di negara kita,negara kita juga acap kali selalu mengganti sebuah ujian untuk menentukan kelulusan bagi peserta didiknya dimulai dari :
Jenis ujian
Masa tahun
Ujian Negara
1965-1971
Ujian Sekolah
1972-1979
Evaluasi Belajar Tahap Nasional
1980-2000
Ujian Akhir Nasional
2001-2004
Ujian Nasional
2005-sekarang
Sumbe gambarr:Wikipedia
Walaupun Indonesia sering kali atau sudah berkali-kali mengganti sistem pendidikan bahkan membuat sebuah ujian untuk mengetahui kualitas pelajarnya mulai dari zaman nya Ujian Negara  sampai sekarang yang bernama Ujian Nasional (UN) itu belum cukup membuat sistem pendidikan di Indonesia bisa di bilang sehebat negara Finlandia,Korea Selatan bahkan Singapura yang bisa di bilang memiliki sistem serta mutu pendidikan terbaik di dunia

Mengapa Ujian Nasional(UN) semakin membuat nasib sistem pendidikan Indonesia mau di bawa kemana?

Padahal jika di lihat dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 8 ayat 1: “Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemampuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan”.Tetapi dalam kenyataannya di lapangan Ujian Nasional hanya akan membuat perbedaan yang sangat kontras serta signifikan di karenakan belum merata nya materi-materi pembelajaran dalam UN antar sekolah di Indonesia.
Itu semua dapat di lihat dari hasil ujian nasional dimana tingkat ketidak lulusan antar daerah baik antara kota besar dan kota kecil tingkat kelulusan nya sangat besar perbedaan nya,sebagai contoh saat ujian nasional (UN) tahun 2014 dan berikut tabel hasil ujian nasional tahun 2014:




Dari tabel diatas sangat jelas perbedaan nya dan kurang meratanya mutu pendidikan di Indonesia,walaupun tingkat kelulusan tahun 2014 sebesar 98,82%.

Tetapi label kota besar tidak akan dapat mempengaruhi tingkat kelulusan dalam ujian nasional walaupun banyak asumsi orang yang bilang kota besar pasti mutu pendidikan nya sangat baik,tetapi hal itu tidak terbukti contohnya apa yang di hadapi oleh pulau kalimantan dari data diatas betapa tragisnya pulau kalimantan 2 provinsi nya yaitu Kalimantan Utara(2,51%) dan Kalimantan Tengah(2,06%) dari 33 provinsi di Indonesia menjadi daerah tertinggi persentase ketidaklulusannya.

Apa yang di alami oleh provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara yang dapat di bilang sebagai provinsi yang maju dan terdapat di pulau besar di pulau Kalimantan hal itu berbanding terbalik dengan apa yang dialami oleh Bali(0,30%),Riau(0,33%) serta Gorontalo (0,12%) walaupun mereka bisa di bilang sebagai kota yang kalah jauh mutu pendidikannya di bannding kan oleh provinsi-provinsi di pulau kalimantan tetapi mereka dapat menekan tingkat ketidaklulusan tahun 2014.Meskipun begitu masih banyak pula provinsi yang memiliki daerah-daerah tertinggal persentase ketidaklulusan sangat besar contoh nya pulau Sulawesi.


Hal itu juga terjadi pada ibukota DKI Jakarta yang hanya dapat menekan persentase tingkat ketidaklulusan sebesar 0,15%,sebagai kota metropolitan,pusat dari segala pusat kegiatan serta infrastruktur pendidikan yang mungkin sangat sudah memadai tetapi masih kalah oleh provinsi Jawab Barat(0,03%),DI Yogjakarta(0,04%),Jawa Tengah (0,08%) serta Jawa Timur (0,09%) padahal kalau di telaah lebih dalam ke-4 provinsi tersebut daerah-daerah nya masih memiliki infrakstruktur pendidikan masih di bawah standar dan sanagat berbeda jauh dengan kota DKI Jakarta.

Dari seluruh data dalam tabel diatas kalkulasi atau jumlah ketiklulusan di seluruh Indonesia sebanyak 7.811 siswa walaupun itu masih sangatlah belum baik bagi sistem serta mutu pendidikan di Indonesia.

Apa yang menyebabkan hal itu terjadi?

Apakah infrastruktur pendidikan dan akses jalan yang menjadi penyebab mengapa terkadang daerah-daerah tertinggal sulit utk bersaing dengan kota-kota besar?

Mungkin hal itu bsa di bilang sangat benar sebagai contoh di Bone,Sulawesi Selatan yang dialami oleh siswa siswi SD Impres 657 Hulo


Untuk pergi kesekolah saja mereka harus berjuang bergelantungan melewati jembatan maut yang hanya terbuat dari tali kawat sepanjang 30 meter lebih yang melintang di sungai Hulo akibat jembatan mereka terputus akibat banjir 2 tahun silam.

Begitu tragis yang di alami siswa-siswi impres 657 Hulo untuk mendapatkan pendidikan saja mereka harus bertarung dengan nyawa.Mungkin bagi mereka lebih merenggang nyawa dari pada mereka bodoh dan apatis terhadap ilmu pengetahuan.

Selain di Bone,Sulawesi Selatan potret pendidikan Indonesia juga sangat lah buruk khususnya di daerah tertinggal bahkan di kota yang bisa di bilang besar nasibnya seperti daerah tertinggal lain nya dimana infrastruktur bangunan nya yang sangat memperhatinkan seperti SMP di cisarua Bogor berikut ini:

Sumber Gambar : Goggle

Dimana kondisi ruangan kelasnya sangat lah tidak layak boro-boro untuk belajar mungkin utk mereka bernafas saja itu sangat lah sulit untuk mereka,tetapi mungkin utk mereka bagaimana pun kondisi ruangan nya pendidian adalah no.1 untuk masa depan.


Hal itu berbanding terbalik dengan apa yang ada di DKI Jakarta yang infrakstruktur pendidikan nya 
serta fasilitasnya sudah sangat memadai


Dapat kita lihat dari gambar berikut ini :





Sumbwr gambar : Goggle

Dimana gedung-gedung sekolahnya rata-rata sudah bertingkat serta tidak ada kendala dalam kelayakan gedung serta kenyamanan,sudah nyaman fasilitas lengkap pula di DKI Jakarta.Siapa sih yang tidak ingin bersekolah di DKI Jakarta?

Tetapi jangan melihat sekolah di DKI Jakarta sangat enak walaupun bersekolah di DKI gedung-gedungnya sangat bagus serta bertingkat tetapi kalo menurut saya lebih baik bersekolah di daerah,sebab meskipun sekolah di DKI mayoritas sekolahnya sudah ada segalanya tetapi anak-anak kota macam DKI Jakarta otak mereka masih kalah oleh otak anak-anak daerah yang mungkin tidak beruntung bisa memiliki infrakstruktur sekolah seperti itu.

Beginikah potret pendidikan di Indonesia?begitu burukah? Sampai-sampai banyak sekali perbedaan antara kota besar dengan kota kecil status sosial pendidikannya.  

Semakin tragis yah pendidikan di Indonesia buruknya sistem dan mutu pendidikan,infrastuktur serta akses yang sangat buruk.

Semua itu tidak akan dapat mendongkrak peringkat pendidikan Indonesia di dunia bahkan di ASEAN yang sekarang menepati peringkat 64 dunia dri 127 negara dunia dan peringkat 5 ASEAN kita masih kalah dengan Thailand,Brunei,Malaysia dan Singapura di dunia ataupun di ASEAN.
Terlebih jika seharusnya kita melihalihat dari APBN negara kita tahun 2015 tahun ini semua hal itu semoga saja dapat diselesaikan satu persatu karena APBN utk sektor pendidikan  sangat lah fantastis untuk  sektor pendidkan,berikut data APBN 2015 yang saya dapat dari web http://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_Pendapatan_dan_Belanja_Negara_Tahun_Anggaran_2015


Kode
Fungsi
RAPBN (triliun rupiah)[8]
APBN (triliun rupiah)[7]
RAPBN-P (triliun rupiah)
APBN-P (triliun rupiah)
01
Pelayanan umum
939,5
891,8
712.8
02
Pertahanan
94,9
96,8
97,4
03
Ketertiban dan keamanan
40,8
46,1
49,4
04
Ekonomi
120,0
143,5
216,5
05
Lingkungan hidup
10,4
10,7
12,0
06
Perumahan dan fasilitas umum
18,7
20,5
27,0
07
Kesehatan
20,7
21,1
24,2
08
Pariwisata dan ekonomi kreatif
2,0
1,9
2,6
09
Agama
5,2
5,3
5,8
10
Pendidikan dan kebudayaan
119,5
146,4
153,8
11
Perlindungan sosial
8,3
8,3
29,2
Jumlah
1.379,9
1.392,4
1.330,8


Dari APBN 2015 yang sebesar Rp. 1.392,4 T,sebesar 10,5 % (146,4 T) di alokasikan untuk pendidikan .Mungkin dana tersebut jika dikelola dengan baik dana sebesar Rp 146,4 T dapat memperbaiki sekolah-sekolah yang tidak layak untuk di renovsai,memperbaiki akses jalan yang rusak agar tidak ada lagi para pelajar yang bertarung dengan nyawa serta menyempurna kan sistem dan mutu pendidikan yang baik serta merata dan tidak ada lagi anak garuda yang tidak sekolah.

Saya yakin Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang sekarang di jabat oleh bpk.Anies Baswedan dapat mewujudkan hal tersebut dan dapat membuat sistem serta mutu pendidikan Indonesia dapat lebih baik serta merata seluruh Indonesia.

Saya Jadi ingat kata-kata bapak Presiden pertama Indonesia yang berkata”Berikan saya 10 pemuda  niscaya akan ku goncangkan dunia” jangan kan 10 pemuda dengan hanya 2 pemuda pun jika sistem pendidikan kita serta keadaan pendidikan kita sangat baik,kita sudah dapat menggoncangkan dunia,tidak ada lagi negara yang memandang Indonesia sebelah mata serta dapat menciptakan anak-anak bangsa penerus bangsa.

Majulah Negaraku....
Majulah Pendidikan Negeriku...
Bangkilah Para Pelajar...
Jadilah Anak-anak Garuda...
Terbanglah  Melalang Buana Melewati Cakrawala Anak-anak Garuda...
Capailah Mimpi serta Cita-cita Kalian Setinggi langit....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar