Potret Pendidikan di
Indonesia yang di Alami Anak-anak Garuda
Kali ini saya akan
menyoroti serta mengkritisi keadaan pendidikan di Indonesia yang mungkin bisa
di bilang begitu memperihatinkan.
Sebelum itu pasti
kalian bingung mengapa saya bilang anak Garuda.?mungkin kalian yang membaca
tulisan saya mengira anak garuda itu anaknya burung garuda hehehe..
Tetapi semua itu
salah,anak garuda yang dimaksud adalah sebuah filosofi yang selalu di berikan
oleh Mam Hj.Elslee Y.A
Sheyoputri,M.Hum.kepala sekolah saya saat SMA di SMAN 106 Jakarta untuk
mendorong semangat para anak didiknya sebab filosofi itu memiliki arti “jadilah
anak garuda yang dapat terbang melalang buana menembus cakrawala dalam mengejar
mimpi dan impian serta ilmu pengetahuan secara mandiri”atau dengan kata lain
carilah ilmu di mana pun walaupun sampai ke ujung dunia seperti hal nya burung
garuda yang dapat terbang kemana pun agar kita dalam mencari ilmu tanpa selalu
di suapi oleh orang seperti hal nya anak ayam yang menunggu makan harus di
suapi atau di tebar makanan nya oleh pemiliknya tanpa harus berusaha.
Jadi lebih baik menjadi
anak garuda di banding anak ayam terlebih lagi lambang negara kita adalah
burung Garuda yang memegang 5 butir nilai-nilai pancasila beliau berharap
anak-anak Indonesia menajdi garuda yang gagah untuk kemajuan bangsa.
Oke mungkin terlalu
panjang dan lebar yang menjdi luas dalam penjelasan mengenai makna anak garuda
dan membuat saya sedikit flashback masa-masa SMA hehehehe...
sekarang kita kembali ke topik utama penulisan yang saya buat agar kita semua sadar dan tahu serta lebih pedulu dan respek dengan keadaan pendidikan di negeri ini.
sekarang kita kembali ke topik utama penulisan yang saya buat agar kita semua sadar dan tahu serta lebih pedulu dan respek dengan keadaan pendidikan di negeri ini.
Sebab banyak sekali
yang tidak peduli dengan keadaan pendidikan di Indonesia dan masyarakat hanya
selalu menyalahkan pemerintah jika sistem pendidikan di Indonesia buruk.Sudah
barang tentu kita yang kelahiran tahun 1990-an sebagai generasi muda harus,wajib,kudu,fardu’ain
dapat mengetahui keadaan pendidikan di negara kita ini terutama pendidikan
formal.
Kalau saya pikir-pikir
atau dicerna lebih dakam,potret pendidikan di negara kita itu ibarat sebuah lagu
band Armada yang berjudul “MAU DI BAWA KEMANA?” sebab banyak sekali
permasalahan yang menerpa sistem pendidikan di Indonesia mulai dari kisruh
kurikulum yang dipakai,standarlisasi mutu pengajarnya yang belum
merata,standarlisasi gedung sekolah yang tidak merata,akses jalan menuju
sekolah yang sangat buruk serta yang terutama SDM usia sekolah kita yang
berbeda antara desa satu dengan desa yang lain,desa dengan kota,kota kecil
dengan kota besar yang sangatlah berbeda kualitasnya,ibarat kata bagaikan
sebuah bajaj dengan ferarri yang kualitasnya cukup jauh.
Terkebih Indonesia
sudah berkali-kali mengganti atau merubah sistem pendidikannya kalau di hitung-hitung
sudah sebanyak 10 kali Indonesia mengganti sistem pendidikannya,berikut di
bawah ini perincia kurikulum atau sisitem pendidikan Indonesia dari tahun ke
tahun
I.
Kurikulum 1947
atau disebut Rentjana Pelajaran 1947 namun baru di laksanakan tahun 1950
II.
Kurikulum
1952, Rentjana Pelajaran Terurai 1952:
III.
Kurikulum
1964, Rentjana Pendidikan 1964
IV.
Kurikulum 1968
V.
Kurikulum 1975
VI.
Kurikulum 1984
VII.
Kurikulum 1994
dan Suplemen Kurikulum 1999
VIII.
Kurikulum
2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
IX.
Kurikulum
2006, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
X.
Kurikulum 2013
namun baru digunakan tahun 2018 target mentri pendidikan dan kebudayaan bapak
Anies Baswedan
Selain kurikulum di negara kita,negara kita juga acap kali selalu
mengganti sebuah ujian untuk menentukan kelulusan bagi peserta didiknya dimulai
dari :
Jenis ujian
|
Masa tahun
|
Ujian Negara
|
1965-1971
|
Ujian Sekolah
|
1972-1979
|
Evaluasi Belajar Tahap Nasional
|
1980-2000
|
Ujian Akhir Nasional
|
2001-2004
|
Ujian Nasional
|
2005-sekarang
|
Sumbe gambarr:Wikipedia
Walaupun Indonesia sering kali atau sudah berkali-kali mengganti sistem
pendidikan bahkan membuat sebuah ujian untuk mengetahui kualitas pelajarnya
mulai dari zaman nya Ujian Negara sampai
sekarang yang bernama Ujian Nasional (UN) itu belum cukup membuat sistem
pendidikan di Indonesia bisa di bilang sehebat negara Finlandia,Korea Selatan
bahkan Singapura yang bisa di bilang memiliki sistem serta mutu pendidikan
terbaik di dunia
Mengapa Ujian Nasional(UN) semakin membuat nasib sistem pendidikan
Indonesia mau di bawa kemana?
Padahal
jika di lihat dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yaitu Pasal 8 ayat 1: “Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan
oleh pendidik untuk memantau proses, kemampuan, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan”.Tetapi dalam kenyataannya di lapangan
Ujian Nasional hanya akan membuat perbedaan yang sangat kontras serta
signifikan di karenakan belum merata nya materi-materi pembelajaran dalam UN
antar sekolah di Indonesia.
Itu semua dapat di lihat dari hasil ujian nasional dimana
tingkat ketidak lulusan antar daerah baik antara kota besar dan kota kecil
tingkat kelulusan nya sangat besar perbedaan nya,sebagai contoh saat ujian
nasional (UN) tahun 2014 dan berikut tabel hasil ujian nasional tahun 2014:
Dari tabel diatas sangat jelas perbedaan nya dan
kurang meratanya mutu pendidikan di Indonesia,walaupun tingkat kelulusan tahun
2014 sebesar 98,82%.
Tetapi label kota besar tidak akan dapat
mempengaruhi tingkat kelulusan dalam ujian nasional walaupun banyak asumsi orang
yang bilang kota besar pasti mutu pendidikan nya sangat baik,tetapi hal itu
tidak terbukti contohnya apa yang di hadapi oleh pulau kalimantan dari data
diatas betapa tragisnya pulau kalimantan 2 provinsi nya yaitu Kalimantan
Utara(2,51%) dan Kalimantan Tengah(2,06%) dari 33 provinsi di Indonesia menjadi
daerah tertinggi persentase ketidaklulusannya.
Apa yang di alami oleh provinsi Kalimantan Tengah
dan Kalimantan Utara yang dapat di bilang sebagai provinsi yang maju dan
terdapat di pulau besar di pulau Kalimantan hal itu berbanding terbalik dengan
apa yang dialami oleh Bali(0,30%),Riau(0,33%) serta Gorontalo (0,12%) walaupun
mereka bisa di bilang sebagai kota yang kalah jauh mutu pendidikannya di bannding
kan oleh provinsi-provinsi di pulau kalimantan tetapi mereka dapat menekan
tingkat ketidaklulusan tahun 2014.Meskipun begitu masih banyak pula provinsi
yang memiliki daerah-daerah tertinggal persentase ketidaklulusan sangat besar
contoh nya pulau Sulawesi.
Hal itu juga terjadi pada ibukota DKI Jakarta yang
hanya dapat menekan persentase tingkat ketidaklulusan sebesar 0,15%,sebagai
kota metropolitan,pusat dari segala pusat kegiatan serta infrastruktur
pendidikan yang mungkin sangat sudah memadai tetapi masih kalah oleh provinsi
Jawab Barat(0,03%),DI Yogjakarta(0,04%),Jawa Tengah (0,08%) serta Jawa Timur
(0,09%) padahal kalau di telaah lebih dalam ke-4 provinsi tersebut
daerah-daerah nya masih memiliki infrakstruktur pendidikan masih di bawah
standar dan sanagat berbeda jauh dengan kota DKI Jakarta.
Dari seluruh data dalam tabel diatas kalkulasi atau
jumlah ketiklulusan di seluruh Indonesia sebanyak 7.811 siswa walaupun itu
masih sangatlah belum baik bagi sistem serta mutu pendidikan di Indonesia.
Apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
Apakah infrastruktur pendidikan dan akses jalan yang
menjadi penyebab mengapa terkadang daerah-daerah tertinggal sulit utk bersaing
dengan kota-kota besar?
Mungkin hal itu bsa di bilang sangat benar sebagai
contoh di Bone,Sulawesi Selatan yang dialami oleh siswa siswi SD Impres 657
Hulo
Sumber
gambar: http://makassar.tribunnews.com/2015/03/08/tak-ada-jembatan-murid-sd-di-bone-lawan-maut-nyebrang-meniti-tali
Untuk pergi kesekolah saja mereka harus berjuang bergelantungan
melewati jembatan maut yang hanya terbuat dari tali kawat sepanjang 30 meter
lebih yang melintang di sungai Hulo akibat jembatan mereka terputus akibat
banjir 2 tahun silam.
Begitu tragis yang di alami siswa-siswi impres 657
Hulo untuk mendapatkan pendidikan saja mereka harus bertarung dengan nyawa.Mungkin
bagi mereka lebih merenggang nyawa dari pada mereka bodoh dan apatis terhadap
ilmu pengetahuan.
Selain di Bone,Sulawesi Selatan potret pendidikan
Indonesia juga sangat lah buruk khususnya di daerah tertinggal bahkan di kota
yang bisa di bilang besar nasibnya seperti daerah tertinggal lain nya dimana
infrastruktur bangunan nya yang sangat memperhatinkan seperti SMP di cisarua
Bogor berikut ini:
Sumber Gambar : Goggle
Dimana kondisi ruangan kelasnya sangat lah tidak
layak boro-boro untuk belajar mungkin utk mereka bernafas saja itu sangat lah
sulit untuk mereka,tetapi mungkin utk mereka bagaimana pun kondisi ruangan nya
pendidian adalah no.1 untuk masa depan.
Hal itu berbanding terbalik dengan apa yang ada di
DKI Jakarta yang infrakstruktur pendidikan nya
serta fasilitasnya sudah sangat
memadai
Dapat kita lihat dari gambar berikut ini :
Sumbwr gambar : Goggle
Dimana gedung-gedung sekolahnya rata-rata sudah
bertingkat serta tidak ada kendala dalam kelayakan gedung serta kenyamanan,sudah nyaman
fasilitas lengkap pula di DKI Jakarta.Siapa sih yang tidak ingin bersekolah di
DKI Jakarta?
Tetapi jangan melihat sekolah di DKI Jakarta sangat
enak walaupun bersekolah di DKI gedung-gedungnya sangat bagus serta bertingkat
tetapi kalo menurut saya lebih baik bersekolah di daerah,sebab meskipun sekolah
di DKI mayoritas sekolahnya sudah ada segalanya tetapi anak-anak kota macam DKI
Jakarta otak mereka masih kalah oleh otak anak-anak daerah yang mungkin tidak
beruntung bisa memiliki infrakstruktur sekolah seperti itu.
Beginikah potret pendidikan di Indonesia?begitu
burukah? Sampai-sampai banyak sekali perbedaan antara kota
besar dengan kota kecil status sosial pendidikannya.
Semakin tragis yah pendidikan di Indonesia buruknya
sistem dan mutu pendidikan,infrastuktur serta akses yang sangat buruk.
Semua itu tidak akan dapat
mendongkrak peringkat pendidikan Indonesia di dunia bahkan di ASEAN yang
sekarang menepati peringkat 64 dunia dri 127 negara dunia dan peringkat 5 ASEAN
kita masih kalah dengan Thailand,Brunei,Malaysia dan Singapura di dunia ataupun
di ASEAN.
Terlebih jika seharusnya kita melihalihat dari APBN
negara kita tahun 2015 tahun ini semua hal itu semoga saja dapat diselesaikan
satu persatu karena APBN utk sektor pendidikan sangat lah fantastis untuk sektor pendidkan,berikut data APBN 2015 yang
saya dapat dari web http://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_Pendapatan_dan_Belanja_Negara_Tahun_Anggaran_2015
Kode
|
Fungsi
|
RAPBN-P (triliun
rupiah)
|
APBN-P (triliun
rupiah)
|
||
01
|
Pelayanan umum
|
939,5
|
891,8
|
712.8
|
|
02
|
Pertahanan
|
94,9
|
96,8
|
97,4
|
|
03
|
Ketertiban dan keamanan
|
40,8
|
46,1
|
49,4
|
|
04
|
Ekonomi
|
120,0
|
143,5
|
216,5
|
|
05
|
Lingkungan hidup
|
10,4
|
10,7
|
12,0
|
|
06
|
Perumahan dan fasilitas umum
|
18,7
|
20,5
|
27,0
|
|
07
|
Kesehatan
|
20,7
|
21,1
|
24,2
|
|
08
|
Pariwisata dan ekonomi kreatif
|
2,0
|
1,9
|
2,6
|
|
09
|
Agama
|
5,2
|
5,3
|
5,8
|
|
10
|
Pendidikan dan kebudayaan
|
119,5
|
146,4
|
153,8
|
|
11
|
Perlindungan sosial
|
8,3
|
8,3
|
29,2
|
|
Jumlah
|
1.379,9
|
1.392,4
|
1.330,8
|
Dari APBN 2015 yang sebesar Rp. 1.392,4 T,sebesar
10,5 % (146,4 T) di alokasikan untuk pendidikan .Mungkin dana tersebut jika
dikelola dengan baik dana sebesar Rp 146,4 T dapat memperbaiki sekolah-sekolah
yang tidak layak untuk di renovsai,memperbaiki akses jalan yang rusak agar
tidak ada lagi para pelajar yang bertarung dengan nyawa serta menyempurna kan sistem
dan mutu pendidikan yang baik serta merata dan tidak ada lagi anak garuda yang
tidak sekolah.
Saya yakin Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) yang sekarang di jabat oleh bpk.Anies Baswedan dapat mewujudkan hal
tersebut dan dapat membuat sistem serta mutu pendidikan Indonesia dapat lebih baik serta merata seluruh Indonesia.
Saya Jadi ingat kata-kata bapak Presiden pertama Indonesia yang berkata”Berikan saya 10 pemuda niscaya akan ku goncangkan dunia” jangan kan 10 pemuda dengan hanya 2 pemuda pun jika sistem pendidikan kita serta keadaan pendidikan kita sangat baik,kita sudah dapat menggoncangkan dunia,tidak ada lagi negara yang memandang Indonesia sebelah mata serta dapat menciptakan anak-anak bangsa penerus bangsa.
Majulah Negaraku....
Majulah Pendidikan Negeriku...
Bangkilah Para Pelajar...
Jadilah Anak-anak
Garuda...
Terbanglah Melalang Buana Melewati Cakrawala Anak-anak
Garuda...
Capailah Mimpi serta
Cita-cita Kalian Setinggi langit....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar