PDB dan PDRB Indonesia Untuk Tahun
2014
Kali ini saya akan
menulis tentang PDB dan PDRB Indonesia untuk tahun 2014 ,penulisan ini
masih bisa di bilang sambungan dan ada kaitannya dengan penulisan saya
sebelumnya yang berjudul “ekspor-impor Indonesia” .
Mungkin penulisan kali
ini akan sangat rumit dan kompleks dalam pembahasannya sebab kita berbicara
tentang PDB dan PDRB.
Apa sih yang dimaksud
PDB dan PDRB? Mungkin sebagian orang yang tidak berkecimpung di dunia ekonomi
dan tidak mau peduli dengan ekonomi Indonesia akan bertanya-tanya apa itu PDB
dan PDRB.
PDB adalah salah satu
indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu
periode tertentu baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan
.
PDB pada dasar nya
merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu atau merupakan
jumlah nilai barang dan jasa akhir yang di hasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
Sedangkan PDRB adalah jumlah
nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian
diseluruh daerah dalam tahun tertentu atau periode tertentu dan biasanya 1
tahun.Perhitungan PDRB menggunakan 2 macam harga yaitu harga berlaku dan harga
konstan .
Kalau kita telaah dan
analisa PDB Indonesia pada tahun 2014 dapat kita ketahui bahwa pada triwulan ke-IV
turun sebesar sebesar 2,06 persen terhadap triwulan III-2014 (q-to-q).
Kontraksi ini disebabkan Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan mengalami
penurunan cukup signifikan sebesar 22,44 persen.
Seperti pada grafik di bawah ini :
Laju Pertumbuhan PDB Triwulan
I-2013 s.d Triwulan IV-2014 (persen)
Sumber Gambar : Goggle
Bila dibandingkan
dengan triwulan yang sama tahun 2013 (y-on-y), PDB Indonesia triwulan IV-2014
tumbuh 5,01 persen, dimana pertumbuhan tertinggi terjadi di Lapangan Usaha Jasa
Keuangan dan Asuransi sebesar 10,20 persen.
Sumber Gambar : Goggle
Laju Pertumbuhan PDB Menurut
Lapangan Usaha (persen)
Sumber Gambar : Goggle
Secara kumulatif,
pertumbuhan PDB Indonesia hingga triwulan IV-2014 dibandingkan dengan periode
yang sama tahun 2013 (c-to-c) tumbuh 5,02 persen.
Besaran PDB Indonesia
atas dasar harga berlaku pada triwulan IV-2014 Rp2.690,2 triliun, sedangkan PDB
atas dasar harga konstan 2010 pada triwulan yang sama adalah
Rp2.161,5 triliun.
Produk Domestik Bruto Menurut
Lapangan Usaha
Sumber Gambar : Goggle
Dari sisi pengeluaran,
kontraksi PDB triwulan IV-2014 terhadap triwulan sebelumnya terutama disebabkan
oleh peningkatan Komponen Impor Barang dan Jasa yang tumbuh 8,17 persen,
sementara Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 4,32 persen. Komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebagai komponen dengan share terbesar, hanya
tumbuh 0,03 persen.
Laju Pertumbuhan PDB Menurut Pengeluaran (persen)
Laju Pertumbuhan PDB Menurut Pengeluaran Triwulan IV-2014 (persen)
Sumber Gambar : Goggle
Pertumbuhan PDB menurut
Pengeluaran triwulan IV-2014 dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2013
(5,01 persen) ditopang oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Sebesar
5,01 persen, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,27 persen
dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 2,83 persen. Sedangkan
Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh minus 4,53 persen, Komponen Pengeluaran
Konsumsi LNPRT tumbuh minus 0,23 persen dan Komponen Impor Barang dan Jasa
tumbuh sebesar 3,22 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2013.
Produk Domestik Bruto Menurut
Pengeluaran
Sumber Gambar : Goggle
Laju Pertumbuhan PDB Tahun
2012–2014 (persen)
Sumber Gambar : Goggle
Pada tahun 2014, Lapangan Usaha Industri Pengolahan
memberikan kontribusi terbesar terhadap total perekonomian sebesar 21,02 persen
diikuti Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar
13,38 persen dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 13,38 persen.
Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDB
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012–2014 (persen)
Sumber Gambar : Goggle
PDB Atas Dasar Harga Berlaku dan
Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012–2014 (triliun rupiah)
Sumber Gambar : Goggle
Pertumbuhan ekonomi
tahun 2014 sebesar 5,02 persen ditopang oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi
Rumah Tangga yang tumbuh 5,14 persen. Sementara itu, , Komponen Pengeluaran
Konsumsi LNPRT tumbuh 12,43 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
tumbuh 1,98 persen dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh
4,12 persen. Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional dari pertumbuhan tahun
lalu lebih disebabkan oleh komponen Ekspor yang tumbuh hanya sebesar 1,02
persen dan Komponen Impor Barang dan Jasa yang tumbuh hanya 2,19 persen.
Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDB
Menurut Pengeluaran Tahun 2012–2014 (persen)
Sumber Gambar : Goggle
Ekspor Barang dan Jasa 23,72 persen, Konsumsi Pemerintah 9,54 persen, dan Konsumsi LNPRT 1,18 persen. Sedangkan untuk penyediaan dari Impor sebesar 23,72 persen.
PDB Atas Dasar Harga Berlaku dan
Konstan 2010 Menurut Pengeluaran Tahun 2012–2014 (triliun rupiah)
Sumber Gambar : Goggle
PDB Per Kapita Indonesia Tahun
2010–2014
Sumber Gambar : Goggle
Sedangkan untuk PDRB
tiap-tiap wilayah di Indonesia sebagai berikut :
Sumber Gambar : Goggle
Sumber Gambar : Goggle
Sumber Gambar : Goggle
Dapat kita lihat dari
tabel pertumbuhan PDRB diatas provinsi terkaya atau pertumbuhannya sangat besar
pada triwulan ke-IV adalah Sulewasi Barat sebesar 8,73% tetapi sangat
disayangkan kontribusi terhadap pulau hanya sebesar 4,84% sangat kalah dengan
provinsi Sulawesi Selatan yang mempunyai kontribusi terhadap pulau sebesar
48,48% dengan pertumbuhan provvinsi sebesar 7,57 % sedangkan untuk ibukota
negara provinsi DKI Jakarta hanya mempuyai pertumbuhan sebesar 5,95% pada
triwulan ke-IV dengan kontribusi terbesar di pulau Jawa sebesar 29,58%
Jadi jika pertumbuhan
PDB dan PDRB Indonesia selalu baik dan tidak turun terjun bebas pada tahun
selanjutnya di jamin Indonesia akan setara dengan Amerika Serikat dan Cina
serta akan mampu mesejahteraan rakyatnya dan tidak ada lagi perbedaan yang
sangat jauh dalam soal pendapatan antar rakyatnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar