JANGAN LUPA FOLLOW BLOG SAYA UNTUK SELALU MENDAPATKAN UPDATE TENTANG ILMU-ILMU PENGETAHUAN UNTUK BAHAN REFRENSI ANDATERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI

Minggu, 05 April 2015

Pertumbuhan Ekonomi Indnesia Yang Berdampak Terhadap Indeks Daya Saing Global (Global Competitivenees Indeks) Untuk Indonesia

Dalam kesempatan kali ini saya akan menulis atau memberikan gambaran tentang keadaan perekonomian indonesia sekarang ini dan dalam penulisan saya kali ini massih ada hubungannya dengan penulisan saya sebelumnya yang bertema tentang ekspor-impor dan PDB dan PDRB yang akan mempengaruhi perekonomian Indonesia serta mempengaruhi indeks  daya saing saing (Global 
Competitivess Indeks) yntu Indonesia.

Kalau berbicara tentang pertumbuhan ekonomi pasti yang ada di benak kalian pasti pendapatan sebuah negara serta kerugian sebuah negara atau juga negara berkembang,negara berkembang menuju negara maju serta negara maju.

Pasti semua indikator tersebut yang menjadi patokan untuk mengetahui atau memberi label negara tersebut menjadi negara tingat pertumbuhan ekonominya tinggi atau besar.

Tetapi semua itu belum cukup untuk memastikan sebuah negara memiliki pertumbuhan ekonoi yang besar kita perlu serta membutuhkan banyak data,pertama mulai dari berupa jumlah penduduk suatu negara tersebut dan erapa pendapatan negara tersebut untuk menghitung pndapatan perkapita sebuah negara ,kedua kita harus tahu berapa besar suatu negara dapat mengekspor sumber daya yang ia miliki untuk menambah pendapatan dan ketiga berapa besaran PDB yang ia miliki dan di posisi manakah suatu negara tersebut ada dalam indeks daya saing global (Global Competitiveness Indeks).
Kalau kita bericara tentang Indonesia yang bukan lain adalah negara tercinta kita,dimana kah posisi 
Indonesia berada dalam indeks daya saing global?

Itulah yang akan saya bahas dalam penulisan saya kali ini...

Apa sih Indeks daya saing global.?

Indeks daya saing global(Global Competitiveness)yaitu indeks yang sangat komperhensif  untuk mengatur daya saing nasional yang menangkap pondasi mikro ekonomi dan makro ekonomi pada daya saing nasional.

Dengan demikian konsep daya saing melibatkan komponen statis dan dinamis meskipun produktivitas suatu negara jelas menentukan kemampuannya untuk mempertahankan tingkat pendapatan yang tinggi dan juga merupakan salah satu pokok penentu kembalinya pada investasi yang salah satu faktor kuncinya menjelaskan potensi pertumbuhan perekonomian,.
Dalam indeks daya saing global terdapat 12 pilar yaitu :
      1.      Institusi/Lembaga (Institution)
      2.      Infrastruktur ( Infrasctructure)
      3.      Lingkungan Nakroekonomi (Macroe Economic Environment)
      4.      Kesehatan dan Pendidikan Dasar  ( Health and Primary Education)
      5.      Pendidikan Tinggi dan Pelatihan (Higher Education and Training)
      6.      Pasar Barang yang Efisien (Goods Market Efficiency)
      7.      Pasar Tenaga Kerja yang Rfisien (Labour Market Efficiency)
      8.      Perkembangan Pasar Keuangan ( Financial Market  Development)
      9.      Kesiapan Teknologi ( Technological Readiness)
     10.  Ukuran Pasar (Market Size)
     11.  Kecanggihan Bisnis ( Business Sophistication)

     12.  Inovasi (Inovasion)
;P

Dalam tabel diatas dapat terlihat pilar 1-4 termasuk golongan “Basic requirements subindeks” key for factor driven ecnomies,pilar 5-10 termasuk golongan “Efficiency enhancers subindeks” key for Efficiency driven economies dan pilar 11-12 termask golongan “Innovation dan sophistication factors subindeks” key for innovation driven economies

Dalam Global Competitiveness Indeks selain terdapat 12 pilar,didalamnya juga terdapat STAGES OF DEVELOPMENT AND THE WEIGHTED INDEX dimana terdapat 3 stage seperti ada di dalam tabel berikut ini :
Dlam tabel tersebut jelas bahwa untuk menuju stage 3 innovation driven harus memiliki GDP perkapita sebesar >17.000 US$

Di stage manakah Indonesia berada?

Untuk mengetahuinya mari kita lihat tabel di bawah berikut :


Dapat kita lihat dalam tabel diatas ternyata Indonesia berada pada stage 2 dimana pada stage tersebut GDP per kapitanya sebesar 3.000-8.999 US$ efficiency driven bersama 29 negara lainnya termasuk Thailand dan Timor Leste yang sesama ASEAN.

Sedangkan Indonesia masih dibawah negara-negara tetangga lainnya yang termasuk anggota ASEAN yaitu Malaysia yang berada di  transition from stage 2 to stage 3 dimana stage ini merupakan tahapan transisi menuju stage 3 dan Singapura yang berada di stage 3 Innovation driven dimana stage ini merupakan stage tertinggi.

Sebelum menuju Indeks daya saing global (Global Competitiveness Indeks ) 2014-2015 saya akan membandingkannya dengan indeks tahun 2013-2014


Dalam Global Competitiveness Indeks tahun 2013-2014 Indonesia menepati peringkat 34 dan lagi lagi masih dibawah Thailand (31),Malaysia (20) dan Singapura (2) atau bisa di bilang dalam indeks daya saing ASEAN Indonesia hanya berada di posisi 3 pada tahun 2013-2014
Sedangkan untuk indeks tahun 2014-2015 sebagai berikut :






Dalam indeks daya saing global tahun 2014-2015 tidak ada perubahan posisi untuk Indonesia sama seperti tahun 2013-2014 Indonesia berada pada posisi 34 dan masih dibawah Thailand,Malaysia dan Singapura dari 144 negara.

Pada tahun 2014-2015 Basic Requirements Indonesia berada di rank 46 , untuk Efficiensy Enhancers berada di rank 46, sedangkan Innovation and sophistication factors lebih baik rank nya karena berada di rank 30.

Selain data itu saya memiliki gambaran tentang Historical performance of selected countries in the Global Competitiveness Index atau sejarah kinerja negara-negara yang di pilih dalam indeks daya saing global
Berikut ini tabel nya :

Dapat kita lihat dari mulai tahun 2007-2015 daya saing indonesia selalu stabil  yang tadinya pada tahun 2007-2008 daya saingnya hanya sekitar 63% menjadi 81% pada tahun 2014-2015 dan mendekati China.

Dari 5 negara dalam tabel hanya Indonesia dan China uang selalu stabil daya saingnya dan yang terparah pertumbuhan daya saingnya adalah India yang mengakibatkan pada tahun 2014-2015 hanya menepati rank 71 dalam indeks daya saing global.

Sedangkan dalam peringkat negara berkembang terbesar pada komponen yang dipilih dari Global Competitiveness Index Indonesia berada di peringkat 34.
Tabelnya seperti di bawah ini :

Dimana peringkat Indonesia lagi-lagi kalah dengan Malaysia baik itu dari segi public institution,market competition,and labor market efficiency

Dimana peringkat public institution indoneisa berada pada rank 53 dan naik 4 peringkat dari tahun 2010,untuk market competition indonesia berada di rank 57 naik 3 rank since 2010,and labor market efficiency Indonesia rank 110 min rank 26 since 2010 dari 20 negara berkembang

Meskipun Indonesia daya saing nya masih sangat rendah bahkan masih di bawah 3 negara tetangga yang sesama ASEAN (Thailand,Malaysia dan Singapura ) tetapi menurut IMF,IMF memproyeksi  Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi kedua tercepat di antara 18 negara terbesar di dunia pada tahun 2009-2015,seperti yang terlihat dalam tabel di bawah ini :

Dimana pertumbuhan Indonesia hampir mendekati pertumbuhan Russia dan dapat mengalahkan pertumbuhan China dan negara adidaya USA.
Indonesia memiliki masterplan ekonomi untuk memproyeksikan menjadi negara high income pada tahun 2025 tetapi Indonesia memiliki beberapa tantangan dalam mewujudkannya seperti pada tabel di bawah ini :

Tantangannya mulai dari GDP yang harus tumbuh pesat secara stabil dan populasi masyarakatnya yang harus terus meningkat juga agar dapat menghasilkan GDP per kapita agar terus meningkat.

Begitulah keadaan indeks daya saing Indonesia atau Global Competitiveness Index Indonesia,saran dari saya jika ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu tumbuh pesat perbaiki dahulu pendidikan di Indonesia serta kita sebagai masyarakat jangan hanya demo-demo gak jelas menentang kebijakan pemerintah kita juga harus memperbaiki sumber daya manusia kita agar dapat membangun bangsa Indonesia serta mendukung kebijakan pemerintah.

-sekian- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar