Pertumbuhan Ekonomi Indnesia Yang
Berdampak Terhadap Indeks Daya Saing Global (Global Competitivenees Indeks)
Untuk Indonesia
Dalam kesempatan kali
ini saya akan menulis atau memberikan gambaran tentang keadaan perekonomian
indonesia sekarang ini dan dalam penulisan saya kali ini massih ada hubungannya
dengan penulisan saya sebelumnya yang bertema tentang ekspor-impor dan PDB dan
PDRB yang akan mempengaruhi perekonomian Indonesia serta mempengaruhi
indeks daya saing saing (Global
Competitivess Indeks) yntu Indonesia.
Kalau berbicara tentang
pertumbuhan ekonomi pasti yang ada di benak kalian pasti pendapatan sebuah
negara serta kerugian sebuah negara atau juga negara berkembang,negara
berkembang menuju negara maju serta negara maju.
Pasti semua indikator
tersebut yang menjadi patokan untuk mengetahui atau memberi label negara
tersebut menjadi negara tingat pertumbuhan ekonominya tinggi atau besar.
Tetapi semua itu belum
cukup untuk memastikan sebuah negara memiliki pertumbuhan ekonoi yang besar
kita perlu serta membutuhkan banyak data,pertama mulai dari berupa jumlah
penduduk suatu negara tersebut dan erapa pendapatan negara tersebut untuk
menghitung pndapatan perkapita sebuah negara ,kedua kita harus tahu berapa besar
suatu negara dapat mengekspor sumber daya yang ia miliki untuk menambah
pendapatan dan ketiga berapa besaran PDB yang ia miliki dan di posisi manakah
suatu negara tersebut ada dalam indeks daya saing global (Global
Competitiveness Indeks).
Kalau kita bericara
tentang Indonesia yang bukan lain adalah negara tercinta kita,dimana kah posisi
Indonesia berada dalam indeks daya saing global?
Itulah yang akan saya
bahas dalam penulisan saya kali ini...
Apa sih Indeks daya
saing global.?
Indeks daya saing
global(Global Competitiveness)yaitu indeks yang sangat komperhensif untuk mengatur daya saing nasional yang
menangkap pondasi mikro ekonomi dan makro ekonomi pada daya saing nasional.
Dengan demikian konsep
daya saing melibatkan komponen statis dan dinamis meskipun produktivitas suatu
negara jelas menentukan kemampuannya untuk mempertahankan tingkat pendapatan
yang tinggi dan juga merupakan salah satu pokok penentu kembalinya pada
investasi yang salah satu faktor kuncinya menjelaskan potensi pertumbuhan
perekonomian,.
Dalam indeks daya saing
global terdapat 12 pilar yaitu :
1.
Institusi/Lembaga
(Institution)
2.
Infrastruktur (
Infrasctructure)
3.
Lingkungan
Nakroekonomi (Macroe Economic Environment)
4.
Kesehatan dan
Pendidikan Dasar ( Health and Primary
Education)
5.
Pendidikan
Tinggi dan Pelatihan (Higher Education and Training)
6.
Pasar Barang
yang Efisien (Goods Market Efficiency)
7.
Pasar Tenaga
Kerja yang Rfisien (Labour Market Efficiency)
8.
Perkembangan
Pasar Keuangan ( Financial Market
Development)
9.
Kesiapan
Teknologi ( Technological Readiness)
10. Ukuran Pasar (Market Size)
11. Kecanggihan Bisnis ( Business Sophistication)
12. Inovasi (Inovasion)
;P
Dalam tabel diatas
dapat terlihat pilar 1-4 termasuk golongan “Basic requirements subindeks” key
for factor driven ecnomies,pilar 5-10 termasuk golongan “Efficiency enhancers
subindeks” key for Efficiency driven economies dan pilar 11-12 termask golongan
“Innovation dan sophistication factors subindeks” key for innovation driven
economies
Dalam Global Competitiveness Indeks selain terdapat
12 pilar,didalamnya juga terdapat STAGES OF
DEVELOPMENT AND THE WEIGHTED INDEX dimana terdapat 3 stage seperti ada di dalam tabel berikut ini :
Dlam tabel tersebut
jelas bahwa untuk menuju stage 3 innovation driven harus memiliki GDP perkapita
sebesar >17.000 US$
Di stage manakah
Indonesia berada?
Untuk mengetahuinya
mari kita lihat tabel di bawah berikut :
Dapat kita lihat dalam
tabel diatas ternyata Indonesia berada pada stage 2 dimana pada stage tersebut
GDP per kapitanya sebesar 3.000-8.999 US$ efficiency driven bersama 29 negara
lainnya termasuk Thailand dan Timor Leste yang sesama ASEAN.
Sedangkan Indonesia
masih dibawah negara-negara tetangga lainnya yang termasuk anggota ASEAN yaitu
Malaysia yang berada di transition from
stage 2 to stage 3 dimana stage ini merupakan tahapan transisi menuju stage 3
dan Singapura yang berada di stage 3 Innovation driven dimana stage ini
merupakan stage tertinggi.
Sebelum menuju Indeks
daya saing global (Global Competitiveness Indeks ) 2014-2015 saya akan
membandingkannya dengan indeks tahun 2013-2014
Dalam Global
Competitiveness Indeks tahun 2013-2014 Indonesia menepati peringkat 34 dan lagi
lagi masih dibawah Thailand (31),Malaysia (20) dan Singapura (2) atau bisa di
bilang dalam indeks daya saing ASEAN Indonesia hanya berada di posisi 3 pada tahun
2013-2014
Sedangkan untuk indeks tahun 2014-2015 sebagai
berikut :
Dalam indeks daya saing
global tahun 2014-2015 tidak ada perubahan posisi untuk Indonesia sama seperti
tahun 2013-2014 Indonesia berada pada posisi 34 dan masih dibawah Thailand,Malaysia
dan Singapura dari 144 negara.
Pada tahun 2014-2015
Basic Requirements Indonesia berada di rank 46 , untuk Efficiensy Enhancers
berada di rank 46, sedangkan Innovation and sophistication factors lebih baik
rank nya karena berada di rank 30.
Selain data itu saya memiliki gambaran tentang
Historical performance of selected countries in the Global Competitiveness
Index atau sejarah kinerja negara-negara yang di pilih dalam indeks daya saing
global
Berikut ini tabel nya :
Dapat kita lihat dari mulai tahun 2007-2015 daya
saing indonesia selalu stabil yang
tadinya pada tahun 2007-2008 daya saingnya hanya sekitar 63% menjadi 81% pada
tahun 2014-2015 dan mendekati China.
Dari 5 negara dalam tabel hanya Indonesia dan China
uang selalu stabil daya saingnya dan yang terparah pertumbuhan daya saingnya
adalah India yang mengakibatkan pada tahun 2014-2015 hanya menepati rank 71
dalam indeks daya saing global.
Sedangkan dalam peringkat negara berkembang terbesar
pada komponen yang dipilih dari Global Competitiveness Index Indonesia berada
di peringkat 34.
Tabelnya
seperti di bawah ini :
Dimana peringkat Indonesia lagi-lagi kalah dengan
Malaysia baik itu dari segi public institution,market competition,and labor
market efficiency
Dimana peringkat public institution indoneisa berada
pada rank 53 dan naik 4 peringkat dari tahun 2010,untuk market competition
indonesia berada di rank 57 naik 3 rank since 2010,and labor market efficiency
Indonesia rank 110 min rank 26 since 2010 dari 20 negara berkembang
Meskipun
Indonesia daya saing nya masih sangat rendah bahkan masih di bawah 3 negara
tetangga yang sesama ASEAN (Thailand,Malaysia dan Singapura ) tetapi menurut
IMF,IMF memproyeksi Indonesia akan
mengalami pertumbuhan ekonomi kedua tercepat di antara 18 negara terbesar di
dunia pada tahun 2009-2015,seperti yang terlihat dalam tabel di bawah ini :
Dimana pertumbuhan Indonesia hampir mendekati
pertumbuhan Russia dan dapat mengalahkan pertumbuhan China dan negara adidaya
USA.
Indonesia memiliki masterplan ekonomi untuk
memproyeksikan menjadi negara high income pada tahun 2025 tetapi Indonesia
memiliki beberapa tantangan dalam mewujudkannya seperti pada tabel di bawah ini
:
Tantangannya mulai dari GDP yang harus tumbuh pesat
secara stabil dan populasi masyarakatnya yang harus terus meningkat juga agar
dapat menghasilkan GDP per kapita agar terus meningkat.
Begitulah keadaan indeks daya saing Indonesia atau
Global Competitiveness Index Indonesia,saran dari saya jika ingin pertumbuhan
ekonomi Indonesia selalu tumbuh pesat perbaiki dahulu pendidikan di Indonesia
serta kita sebagai masyarakat jangan hanya demo-demo gak jelas menentang
kebijakan pemerintah kita juga harus memperbaiki sumber daya manusia kita agar
dapat membangun bangsa Indonesia serta mendukung kebijakan pemerintah.
-sekian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar