Cara Menghitung PDB(Produk Domestik
Bruto/GDP(Gross Domestik Product) dan PNB(Produk Nasional Bruto)/GNP(Gross
Nasional Product).
Bagaimana sih pemerintahan
suatu negara menghitung pendapatan nasionalnya.?Apakah hanya menjumlahan
pendapatan masyarakatnya dan mengurangkan pengeluaran masyarakatnya ?mungkin
semua orang membayangkan dalam menghitung suatu pendapatan nasional hanya
menjumlah dan mengurangkan tetapi ternyata dalam menghitung suatu pendapatan
sebuah negara tidak sesimple dan semudah yang banyak orang pikirkkan atau bisa
dibilang tidak semudah seperti kita membalikan telapak tangan ternyata kita
harus memperhaikan beberapa faktor dalam menghitungnya.Dalam Penulisan saya
kali ini saya akan menulis bagaimana cara menghitung pendapatan nasional dengan
menggunakan konsep PDB(Produk Domestik Bruto/GDP(Gross Domestik Product) dan
PNB(Produk Nasional Bruto)/GNP(Gross Nasional Product).
1. PDB(Produk
Domestik Bruto/GDP(Gross Domestik Product)
PDB(Produk Domestik Bruto/GDP(Gross Domestik
Product) adalah menghitung
hasil produksi suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor
produksi tersebut.Semua faktor produksi yang berlokasi dalam perekonomian
tersebut outputnya diperhitungkan dalam PDB.Akibatnya PDB kurang
memberikangambaran tentang berapa sebenarnya output yang dihasilkan oleh faktor-
faktor produksi milik perekonomian domestik
hasil produksi suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor
produksi tersebut.Semua faktor produksi yang berlokasi dalam perekonomian
tersebut outputnya diperhitungkan dalam PDB.Akibatnya PDB kurang
memberikangambaran tentang berapa sebenarnya output yang dihasilkan oleh faktor-
faktor produksi milik perekonomian domestik
- Tipe-tipe GDP Ada dua tipe GDP, yaitu :
1)
GDP dengan harga berlaku atau GDP nominal, yaitu nilai barang dan jasa yang
dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun dinilai menurut harga yang berlaku
pada tahun tersebut.
2)
GDP dengan harga tetap atau GDP riil, yaitu nilai barang dan jasa yang dihasilkan
suatu
negara dalam suatu tahun dinilai menurut harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun lain
Angka-angka GDP merupakan hasil perkalian jumlah produksi (Q) danharga (P), kalau harga- harga naik dari tahun ke tahun karena inflasi, maka besarnya GDP akan naik pula, tetapi
belum tentu kenaikan tersebut menunjukkan jumlah produksi (GDP riil). Mungkin kenaikan GDP hanya disebabkan oleh kenaikan harga saja, sedangkan volume produksi tetap atau merosot.
negara dalam suatu tahun dinilai menurut harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun lain
Angka-angka GDP merupakan hasil perkalian jumlah produksi (Q) danharga (P), kalau harga- harga naik dari tahun ke tahun karena inflasi, maka besarnya GDP akan naik pula, tetapi
belum tentu kenaikan tersebut menunjukkan jumlah produksi (GDP riil). Mungkin kenaikan GDP hanya disebabkan oleh kenaikan harga saja, sedangkan volume produksi tetap atau merosot.
Perhitungan GDP Menurut McEachern (2000:147) ada dua macam pendekatan yang digunakan dalam perhitungan GDP, yaitu:
1. Pendekatan pengeluaran, menjumlahkan seluruh pengeluaran agregat pada seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi selama satu tahun. Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)
- Pengeluaran sektor rumah tangga dipakai untuk konsumsi akhir, baik barang dan jasa yang habis dalam tempo setahun atau kurang (durable goods) maupun barang yang dapat dipakai lebih dari setahun/barang tahan lama (non-durable goods).
- Konsumsi Pemerintah (Government Consumption)Yang masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah adalah pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir (government expenditure). Sedangkan pengeluaran-pengeluaran untuk tunjangan-tunjangan sosial tidak masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah
- Pengeluaran Investasi (Investment Expenditure Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) merupakan pengeluaran sektor dunia usaha. Yang termasuk dalam PMTDB adalah perubahan stok, baik berupa barang jadi maupun barang setengah jadi.
- Ekspor Neto (Net Export)Yang dimaksud dengan ekspor bersih adalah selisih antara nilai
ekspor dengan impor.Ekspor neto yang positif menunjukkan bahwa ekspor lebih
besar daipada impor.Perhitungan ekspor neto dilakukan bila perekonomian
melakukan transaksi dengan perekonomian lain (dunia).
Rumus :
Y = C + I + G + (X - M)
Ket :
Y = Pendapatan Nasional
C = konsumsi masyarakat
I = investasi
G = pengeluaran
pemerintah
X = ekspo
2. Pendekatan pendapatan, Metode pendapatan
memandang nilai output perekonomian
sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi. Kemampuan entrepreneur ialah kemampuan dan keberanian
mengombinasikan tenaga kerja, barang modal, dan uang untuk menghasilkan barang
dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau
gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uang/aset finansial
sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi. Kemampuan entrepreneur ialah kemampuan dan keberanian
mengombinasikan tenaga kerja, barang modal, dan uang untuk menghasilkan barang
dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau
gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uang/aset finansial
adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk
pengusaha adalah keuntungan. Total balas
jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional (PN).
jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional (PN).
Rumus: Y
= R + W + I + P
Ket
:
Y = pendapatan nasional
R = rent = sewa
W
= wage = upah/gaji
I = interest = bunga modal
P = profit = laba
2. PNB(Produk
Nasional Bruto)/GNP(Gross Nasional Product)
PNB(Produk Nasional Bruto)/GNP(Gross
Nasional Product adalah nilai produksi yang dihasilkan oleh faktor-faktor
produksi milik perekonomian atau jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
faktor-faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri, tetapi tidak termasuk warga negara asing yang tinggal di
negara tersebut, atau dengan kata lain PNB/GNP adalah jumlah Produk Domestik
Bruto ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri (penghasilan neto)
adalah penghasilan dari warga negara yang bekerja di luar negeri dikurangi
penghasilan warga negara lain yang bekerja di dalam negeri).
Hal
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
PNB
= PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abrood)
di
mana,
· PNB
= Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP)
· PDB
= Produk Domestic Bruto/Gross Domestic Product (GDP)
· Pendapatan Neto = Pendapatan dari
warga negara yang tinggal di luar negeri
dikurangi pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri
dikurangi pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri
Contoh
:
Hardi
warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp2.000.000,00
Paul warga negara asing tinggal dan bekerja di Indonesia, pendapatan
Rp3.000.000,00 Ali warga negara Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri
dengan pendapatan Rp1.000.000,00.
Maka
PDB (GDP) = pendapatan Hardi + pendapatan Paul = Rp2.000.000,00 +
Rp3.000.000,00 = Rp5.000.000,00.
Penghasilan
Neto = pendapatan Ali − pendapatan Paul = Rp1.000.000,00 − Rp3.000.000,00
= -Rp2.000.000,00,
dengan
menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB adalah:
PNB
(GNP) = PDB + Penghasilan Neto
= Rp5.000.000,00 +
(- Rp2.000.000,00)
=
Rp3.000.000,00
Jika pendapatan faktor-faktor luar negeri yang ada dalam
perekonomian
dinotasikan sebagai PPLN sedangkan pendapatan faktor-faktor produksi
perekonomian yang ada di dalam negeri di notasikan sebagai PFDN,maka :
dinotasikan sebagai PPLN sedangkan pendapatan faktor-faktor produksi
perekonomian yang ada di dalam negeri di notasikan sebagai PFDN,maka :
PNB=PDB-PPLN+PFDN
Selish
antara PPLN dengan PFDN adalah pendapatan faktor produksi net (PFPN) atau net
factor income from abroad.Dengan demikian dapat juga dikatakan :
PNB=PDB+PFPN
Jika
PFPN bernilai negatif,artinya pembayaran terhadap pendapatan faktor-faktor
produksi luar negeri lebih besar daripada penerimaan atas balas jasa faktor
produksi domestik yang digunakan oleh perekonomian luar negeri.Angka ini
mengidentifikasikan bahwa nilai impor faktor produksi lebih besar daripada
nilai ekspor faktor produksi.Umumnya PFPN negara-negara sedang berkembang
seperti Indonesia bernilai negatif.Artinya,nilai impor faktor produksi lebih
besar daripada nilai ekspor faktor produksi.Karena itu di negara edang
berembang nilai PNB lebih kecil daripada nilai PDB
Itulah cara bagaimana
menghitung pendapatan nasional sebuah negara ternyata tidak semudah yang
dikatakan oleh banyak orang.
Referensi:
Buku Pengantar Ilmu Ekonomi,Edisi 3,Penulis :Prathama Rahardja dan Mandala Manurung,Penerbit: Fakultas Ekonomi UI
Halo, nama saya Mia Aris.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800.000.000 (800 JUTA ) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah i diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
BalasHapusAnda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com.
Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.
bagaimana cara pemerintah bisa tahu bisa menghitung
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus
BalasHapusSaya sangat bersyukur kepada Ibu Iskandar Lestari karena telah memberi saya pinjaman sebesar Rp700.000.000,00 saya telah berhutang selama bertahun-tahun sehingga saya mencari pinjaman dengan sejarah kredit nol dan saya telah ke banyak rumah keuangan untuk meminta bantuan namun semua menolak saya karena rasio hutang saya yang tinggi dan sejarah kredit rendah yang saya cari di internet dan tidak pernah menyerah saya membaca dan belajar tentang ISKANDAR LESTARI LOAN FIRM di salah satu blog saya menghubungi Mrs Iskandar Lestari konsultan kredit via email:(iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com) dengan keyakinan bahwa pinjaman saya diberikan pada awal tahun 2017 dan harapan datang lagi, kemudian saya menyadari bahwa tidak semua perusahaan pinjaman di blog benar-benar palsu karena semua hautang finansial saya telah diselesaikan, sekarang saya memiliki nilai yang sangat besar dan usaha bisnis yang patut ditiru, saya tidak dapat mempertahankan ini untuk diri saya jadi saya harus memulai dengan membagikan kesaksian perubahan hidup ini yang dapat Anda hubungi Ibu Iskandar via email: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)atau melalui dia BBM INVITE:{D8980E0B}